(DEDIKASI.ID) – Ada hal baru dalam agenda pelantikan pengurus UKM Pengembangan Intelektual (PI) periode 2022-2023 yang dilangsungkan pada Sabtu (12/03) di aula perpustakaan lama IAIN Kediri. Selain acara seremonial pelantikan, kali ini UKM PI menggandeng aktivis Peneleh regional Kediri untuk mengadakan bedah buku Syarah Pemikiran HOS Tjokroaminoto.
Diikuti oleh sekitar 70 peserta yang berasal dari perwakilan UKM dan UKK se-IAIN Kediri serta organisasi eksternal seperti LP2M Corong IAIT Tribakti, acara dibuka tepat pukul 09.30 WIB. Pelantikan kepengurusan baru secara simbolik dipimpin oleh Qomarul Huda selaku pembina UKM PI dengan membacakan SK dan sumpah kepengurusan yang diikuti oleh seluruh pengurus baru.
Dalam sesi sambutan, salah satu dosen IAIN Kediri tersebut menyampaikan bahwa kolaborasi bersama aktivis Peneleh untuk membedah buku HOS Tjokroaminoto ini menurutnya adalah hal yang patut diapresiasi. Banyak sekali hal yang bisa diteladani dari guru bangsa ini. Ia menekankan pentingnya untuk tetap menjaga semangat dan kontinuitas dalam hal apapun.
“Membuat kegiatan itu tidak harus banyak-banyak. HOS Tjokroaminoto dulu bikin diskusi bertiga bisa, satu pemantik, satu penyanggah, dan yang satu pendengar. Yang penting tetap berproses, jangan berhenti,” ujar dosen yang akrab dipanggil Qohu ini.
Mengenai tema yang diusung yakni ”Upgrading UKM Pengembangan Intelektual”, ketua pelaksana, M. Fajrul Falah, berpendapat bahwa dalam tema ini terdapat harapan semoga kepengurusan baru ini dapat membawa UKM PI ke arah yang lebih progresif.
Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa alumni UKM PI yang juga merupakan anggota dan masih aktif sebagai aktivis Peneleh. Oleh karenanya, diskusi-diskusi antara UKM PI dan aktivis Peneleh cukup sering dilaksanakan, dan hal inilah yang kemudian mendasari terlaksananya agenda Pelantikan dan Bedah Buku kali ini.
Senada dengan ketua pelaksana, ketua lama yang diwakili oleh Nadhiev Adiya menjelaskan bahwa upgrading ini yang berganti bukan hanya kepengurusannya saja, tetapi semua yang menyangkut kajian dan semacamnya akan berkembang lebih baik lagi.
Masih dalam sesi sambutan, Dhina, Koordinator aktivis Peneleh regional Kediri menyampaikan bahwa agenda bedah buku ini merupakan bagian dari rangkaian Pendidikan Dasar Nasional (DIKSARNAS) XIX yang akan dilaksanakan pada 16-20 Maret 2022.
Diskusi bedah buku berlangsung menarik dan intens dengan dua pembedah yakni Qohu sendiri serta Umar Faruq, salah satu dosen IAIN Kediri. Qohu menyoroti soal pengantar yang kurang bisa menjelaskan siapa Tjokro dengan menukik dan penjelasan yang diberikan masih kurang dalam. Sementara itu, Umar Faruq menyoroti syarah pemkiran Tjokro dari sisi keislaman. Kritik ini kemudian direspon oleh Ibnu Syifa dan Iskandar Eka Asmuni selaku penulis buku yang juga merupakan anggota aktivis Peneleh.
Sebagai penutup, Qohu menyampaikan quote khas Tjokroaminoto. “Setinggi-tinggi ilmu, semurni-murni tauhid, sepintar-pintar siasat, menunjukkan integrasi komprehensif antara ilmu akademis, aplikatif, beretika, dan bermoral.”
Terakhir, Ia berharap mahasiswa dapat merefleksi nilai-nilai dari Tjokro diatas. Sesi diskusi pun berakhir pada pukul 12.30 WIB yang sekaligus mengakhiri agenda pelantikan kali ini.