Tidak dapat dipungkiri jika internet dan gadget telah menjadi kebutuhan primer kehidupan manusia saat ini. Terbukti dalam data statistik Hootsuite, terdapat 4,66 miliar pengguna internet tahun ini dan 5,22 miliar pengguna smartphone. Namun, di balik cepatnya informasi dan berbagai keuntungan lain yang didapat dari keduanya, selalu ada bahaya yang mengintai di dalamnya.
Berdasarkan fakta tersebut, muncullah film berjudul Searching besutan produser Aneesh Chaganty yang dirilis tahun 2018 silam. Karya yang ditulis oleh Chaganty dan Sev Ohanian itu mengusung genre thriller misteri. Film tersebut menceritakan dampak dunia digital bagi remaja yang menjadi korban dari aktvitas sosial media.
Searching menceritakan tentang sebuah keluarga kecil yang beranggotakan David Kim (dibintangi oleh John Cho) sebagai ayah dan Margot Kim (dibintangi oleh Michelle La) sebagai putrinya yang berusia 16 tahun. David adalah sosok ayah yang melek akan teknologi dan sosial media. Begitu juga anaknya yang aktif berselancar di dunia maya.
Cerita bermula ketika Margot tiba-tiba menghilang dan tidak dapat dihubungi. Sang ayah yang merasa khawatir karena tidak mendapat kabar anaknya selama sehari kemudian meminta bantuan pihak kepolisian setempat. Akhirnya, seorang detektif polisi bernama Rosemary Vick (dibintangi oleh Debra Messing) muncul untuk membantu.
Dalam proses pencarian anaknya, David Kim ikut membantu kerja detektif dengan cara meretas akun laptop putrinya dan mencari rekam jejak berupa komentar, post, follower dan pesan orang-orang yang terakhir dihubungi. Membuka seluruh voice mail, chat room dan sosial media putrinya.
Beberapa orang ia temui dan hasilnya tetap sama tak ada kabar tentang anaknya. Malah ia semakin merasa bersalah karena tak bisa menjaga putri satu-satunya. Akhirnya, suatu malam ia menemukan tempat terakhir keberadaan GPS anaknya. David yang panik langsung menghubungi detektif dan menuju ke lokasi, namun setelah tiba, hanya mobil bekas tenggelam yang ditemukan.
Beberapa hari pencarian bersama namun tak ada tanda keberadaan Margot. Putus asa menyelimuti seluruh pihak kecuali ayahnya yang terus mencari dan tak menerima anaknya sudah tiada. Semua puzzle-puzzle rangkaian pencarian tiba-tiba terbesit dalam pikiran David dan ia menemukan fakta berbeda yang sangat mengejutkan.
Film berdurasi 1 jam 42 menit ini mendapat rating 7,6/10 dari IMDb dan 92%/100% dari Rotten Tomatoes. Kekurangan dari film ini adalah alur yang monoton dan kurangnya tokoh yang dilibatkan. Sehingga, penonton harus menunggu hingga klimaks cerita dan rangkaian hasil akhir terungkap.
Dari segi cerita, film ini mengandung plot sederhana yang terus maju mengikuti waktu dan tokoh yang terpusat hanya pada sang ayah dan pencarian digitalnya. Ending plot twist menjadikan kunci film ini layak ditonton hingga akhir. Dugaan-dugaan yang akan dihasilkan oleh penonton akan terbantahkan setiap muncul fakta yang baru.
Pengambilan visual yang dibilang berbeda dan jarang menjadi poin utama film ini. Footage-footage dan sudut pandang penonton seakan menerobos layer gadget memberi tampilan lebih baru dan nyata, seakan-akan kita ikut melihat tiap adegan secara nyata.
Penulis: Ahmad Eko Hadi
Editor: Cantika Sari Dewi. M