dedikasi.id – Nurhadi, jurnalis Tempo mendapatkan represi berupa pemukulan dan ancaman pembunuhan oleh aparat. Hal itu terjadi ketika ia hendak melakukan reportase terkait pemeriksaan Ditjen Pajak Kemenkeu di Surabaya. Atas dasar keprihatinan tersebut, sejumlah persatuan jurnalis di Kediri melakukan aksi bungkam dan tabur bunga pada hari Senin siang (29/3).
Aksi Jurnalis di kediri tersebut diiikuti oleh Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) dan Perkumpulan Jurnalis Televisi Indonesia (PJTI). Setiap peserta aksi memegang poster kecaman terhadap tindakan tersebut. Mereka turut melakban mulut masing-masing.
Kegiatan aksi dimulai di depan kantor AJI, Jalan Dr. Soetomo 14, dengan memampang poster-poster. Selanjutnya, kegiatan berlanjut dengan rombongan peserta aksi menuju ke Taman Makam Pahlawan Kediri untuk melakukan aksi tabur bunga.
Salah satu peserta aksi dari AJI, Rekian, menjelaskan bahwa aksi tabur bunga dan tutup mulut merupakan simbolis sebagai tindak protes terhadap pembungkaman pers dan tabur bunga adalah bentuk duka cita karena kebebasan pers telah direnggut.
“AJI dan teman-teman jurnalis lainnya akan terus mengawal kasus ini dan mendesak Polda dan Polri untuk mengusut tuntas dan bertindak tegas,” tuturnya.
Bambang Iswahyudi, ketua PWI, juga meminta ketegasan hukum dari pihak berwenang agar pelaku di hukum. Menurutnya baik aparat atau pihak manapun yang melakukan represi sudah melanggar peraturan yang ada yakni peraturan yang mengatur keselamatan wartawan ketika melakukan liputan.
“Akan terus kami kawal dan support ini juga bentuk pengawalan. Walaupun kejadian terjadi di Surabaya kita bangun solidaritas dan menunjukkan bahwa profesi wartawan ini penting,” tegasnya.
Baca juga artikel terkait Berita atau tulisan menarik lain di dedikasi.id
(dedikasi.id – Berita)
Reporter : Ahmad Eko Hadi
Penulis : Ahmad Eko Hadi
Editor : Firnas