dedikasi.id – Sejumlah perguruan tinggi memilih berhati-hati membuka program studi baru untuk kestabilan akreditasi. Dengan artian pihak kampus tidak dapat membuka banyak program studi sekaligus dalam waktu singkat. Tahun ini IAIN Kediri hanya membuka 2 program studi baru, yaitu Prodi Hukum Tata Negara (HTN) pada jenjang S1 dan Program doktor (S3) Prodi Studi Islam pada Pascasarjana.
Hal tersebut disebabkan pembukaan program studi tidak dapat dilakukan serta merta. Mengingat Prodi HTN juga dipersiapkan dalam waktu yang lama, kurang lebih 3 tahun.
Wakil rektor 1 Ahmad Subakir menyatakan program studi baru tidak dapat dibuka setiap tahun. Dalam pembukaan program studi, pihak institusi perlu mempertimbangkan beberapa hal, seperti kebutuhan masyarakat dalam membuka program studi serta perbandingan jumlah dosen dengan mahasiswa.
“Sebelum dibuka, dekan mengusulkan beberapa program studi, lalu dirapatkan bersama dengan para dosen dan akademisi yang bersangkutan,” ungkapnya saat ditemui kru LPM Dedikasi pada Senin (22/03).
Selain minat masyarakat, pertimbangan pembukaan program studi dilihat dari ketersediaan dosen tetap yang menguasai suatu ilmu. Apabila program studi nekat dibuka walau dosen yang membidangi ilmu tidak tersedia, konsekuensinya adalah program studi tersebut sulit berkembang.
Di samping itu, membuka program studi baru juga akan berpengaruh pada akreditasi kampus. Akreditasi kampus akan dipandang baik, jika program studi yang dijalankan bisa maksimal. Hal itu karena akreditasi kampus dipengaruhi oleh akreditasi program studi.
Memang IAIN Kediri tidak setiap tahun membuka program studi baru, karenanya diharapkan bisa memaksimalkan dahulu program studi yang telah terbentuk. “Kampus itu sebenarnya tidak butuh banyak prodi, yang terpenting prodi sedikit tapi dapat maksimal, maka kampus itu juga akan memiliki pandangan baik dari masyarakat,” tutur Subakir.
IAIN Kediri perlu mengkaji berbagai hal sebelum membuka program studi baru. Persiapan sebelum membuka program studi perlu proses yang panjang. Pihak kampus tidak ingin kuantitas prodi tergolong banyak namun kualitas tak dapat mengimbangi.
Baca juga artikel terkait Kampus Kita atau tulisan menarik lain di dedikasi.id
Reporter: Finda, Fara
Penulis: Lusnia, Desti, Ilham
Editor: Siti Imatut, Firnas