(DEDIKASI.ID) – Aksi demonstrasi bertajuk Indonesia Gelap diikuti oleh ratusan masa dari mahasiswa hingga masyarakat sipil yang tergabung dalam Aliansi Kediri Menggugat, di depan Gedung DPRD Kabupaten Kediri, Jumat (21/02/2025).
Menjelang sore hari, peserta aksi mulai berdatangan dengan serempak menyanyikan lagu darah juang sambil membawa spanduk dan poster yang menyampaikan keresahan rakyat atas kebijakan Presiden Prabowo Subianto.
Di depan aparat kepolisian yang berjejer di gerbang Gedung DPRD, demonstran secara bergiliran berorasi menyampaikan berbagai keresahan dan tuntutan sebagai berikut :
- Menuntut semua pihak pemerintah, termasuk Presiden RI serta Kementerian Keuangan untuk mencabut Intruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 dan Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.
- Mendesak pemerintah untuk segera mengkaji ulang program makan bergizi gratis serta menempatkan sektor Pendidikan dan Kesehatan sebagai prioritas utama.
- Mendesak pemerintah untuk membatalkan badan investasi DANANTARA karena tidak transparan serta berpotensi menjadi ladang korupsi.
- Meminta DPR RI dan Pemerintah segera mengesahkan RUU Perampasan Aset dan Pajak untuk Orang Kaya sebagai solusi untuk menambah pendapatan negara tanpa membebani masyarakat.
- Meminta DPRD Kabupaten Kediri tetap megutamakan sektor pendidikan dan kesehatan sebagai prioritas belanja anggaran daerah.
Baca tulisan lainnya
Dengan tuntutan-tuntutan diatas, sangat disayangkan tidak ada satupun tuntutan yang terpenuhi. Hal ini dikarenakan seluruh DPRD Kab. Kediri tidak berada di tempat. Ketua DPRD kab. Kediri, Murdi Hantaro menyampaikan melalui video call bahwa semua dewan masih dalam posisi dinas luar.
Bima, sebagai koordinator aksi sore itu menyampaikan jika tuntutan tidak secara langsung disampaikan kepada wakil rakyat, aspirasi-aspirasi yang dibawa tidak akan terserap dengan baik.
“Yang menemui kita kemarin adalah sekretaris dewan, dan saat ditemui sekertaris dewan kami merasa soal aspirasi kami tidak bisa terserap dengan baik. Karena sekretariat dewan kan tidak dipilih langsung oleh rakyat, sedangkan yang menjadi wakil rakyat adalah DPR nya,” ujarnya.
Berkenaan dengan itu, disampaikan saat video call berlangsung, ketua DPRD mempersilahkan demonstran untuk datang kembali. Dari pihak kepolisian yang berkomunikasi juga menyepakati bahwa massa dapat kembali pada Senin mendatang.
“Saat video call ada perkataan untuk silahkan datang kembali. Sehingga, karena dalam aksi kemarin tidak menemui hasil atas tujuan kami, kami berencana untuk hari senin itu akan turun kembali,” lanjut Bima.
Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!
Reporter : Fia
Penulis : Agiel