Kediri, 14 Oktober 2025 — Dalam rangka memperkuat solidaritas antarpegiat literasi, Taman Baca Mahanani menggelar diskusi publik bertema “Perempuan, Literasi, dan Keberpihakan.” Acara tersebut menghadirkan Okky Madasari, sastrawan sekaligus pegiat literasi nasional, sebagai pembicara utama.
Diskusi ini diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, mulai mahasiswa, guru, aktivis, hingga pegiat literasi. Suasana berlangsung hangat dengan perbincangan yang tidak hanya membahas dunia sastra, tetapi juga persoalan sosial yang melingkupinya — tentang bagaimana literasi dapat menjadi alat pembebasan dan bagaimana perempuan berperan aktif di dalamnya.
Ketua pelaksana, Achmad Zazuli, menuturkan bahwa acara ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran kritis melalui literasi yang berpihak.
“Kami ingin menghadirkan ruang dialog yang tidak hanya berbicara tentang buku, tetapi juga tentang nilai kemanusiaan di balik setiap kata. Tema ini kami pilih karena kami percaya, literasi harus menjadi jembatan untuk menumbuhkan keberanian berpihak pada yang tertindas,” ungkap Zazuli usai acara.
Ia menambahkan, kegiatan ini bukan sekadar mendengarkan pemikiran tokoh, tetapi juga membangun ruang pertemuan dan kesadaran bersama.
Baca tulisan lainnya
“Literasi bukan hanya urusan buku atau teks; ia hidup dalam percakapan dan keberanian mendengar pengalaman orang lain. Melalui acara seperti ini, kami ingin menumbuhkan semangat literasi yang lebih empatik dan berpihak,” tutur Zazuli.
Menanggapi tema diskusi, Okky Madasari menegaskan bahwa komunitas memiliki peran sentral dalam gerakan literasi kritis dan keberpihakan kepada kelompok yang lemah.
“Komunitas literasi adalah sarana penting untuk membangun solidaritas,” ujar sastrawan kelahiran Magetan itu, seraya menambahkan bahwa ruang-ruang komunal menjadi basis awal bagi para pegiat untuk saling menguatkan dan menyuarakan isu-isu sosial.
Acara ditutup dengan pembacaan puisi oleh Okky Madasari yang menyerukan solidaritas bagi aktivis dan pegiat literasi yang tengah ditahan, serta penampilan teatrikal bertajuk Scriptrum oleh para pegiat Mahanani.
Meski sederhana, diskusi ini meninggalkan kesan mendalam bahwa literasi dan keberpihakan tidak dapat dipisahkan, serta perempuan memiliki peran penting dalam menjaga bara kesadaran itu tetap menyala.
Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!
Penulis : Tim Mahanani