(DEDIKASI.ID) – Seminggu setelah resmi dilantik, Dewan Eksekuif Mahasiswa (DEMA) Pusat IAIN Kediri periode 2022/2023 mengadakan Rapat Kerja Gabungan (Rakergab) mulai hari Jumat-Minggu (13-15/03). Kegiatan ini berlangsung di dua tempat berbeda, di Aula Rektorat lantai 4 IAIN Kediri dan di Villa Sumber Urip, Tlekung, Kota Batu.
Kegiatan ini diikuti oleh 70 peserta berasal dari berbagai organisasi mahasiswa (ormawa) seperti jajaran DEMA Institut, DEMA Fakultas, HMPS Prodi, UKM dan UKK, serta perwakilan SEMA.
Hadir pula Ketua Satuan Pengawas Internal (SPI) IAIN Kediri, Wakil Rektor III, dan juga Kepala Seksi Kemahasiswaan di Kementerian Agama Republik Indonesia yaitu Amirudin Kuba.
Baca juga Resmi Dilantik, SEMA dan DEMA Mandataris Tekankan Sinergitas Organisasi
Dalam sambutannya, Wakil Rektor III, Wahidul Anam menyampaikan harapannya agar kegiatan-kegiatan ormawa memberikan pencerahan terhadap mahasiswa dan IAIN Kediri secara umum. “Sehingga unit kemahasiswaan bisa memberikan nilai tambah terhadap IAIN Kediri. Tidak hanya akreditasi tetapi juga performa yang bisa memberikan pencerahan yang baik,” ujarnya.
Kegiatan dilanjutkan dengan pengarahan dari Nurul Hidayah selaku Ketua SPI yang terkait administrasi program kerja selama satu periode ke depan. “Buatlah program kerja yang dibutuhkan dalam rangka pengembangan softskill. Laksanakan dengan penuh tanggung jawab,” tegasnya.
Nurul meminta pengurus ormawa dalam membuat program kerja selama satu semester agar tidak melebihi pagu anggaran yang telah ditentukan. Selain itu, ia menekankan pentingnya mengikuti alur pengajuan dan pelaporan proposal yang ada. “Bikin proposal tanda tangan warek selama seminggu kemudian direview SPI 3 hari. Kalau sesuai lanjutkan, kalo belum ya ubah,” terangnya saat sosialisasi.
M. Abdur Roiyan selaku ketua pelaksana mengatakan bahwa tujuan Rakergab ini adalah untuk menyatukan koordinasi antar pengurus ormawa yang diantaranya meliputi sosialisasi administrasi dan kalenderisasi program kerja ormawa selama satu periode.
“Nanti ada sidang pleno, ada juga kalenderisasi, dimana ketika ada acara biar tidak bentrok, misal HMPS ini mengadakan acara di rektorat lantai 4 dan HMPS lain juga mengadakan acara di tanggal dan tempat yang sama kan bentrok. Juga nanti ada peraturan organisasi (PO), contoh kop surat itu bagaimana penulisannya,” jelasnya kepada Dedikasi ketika ditemui seusai acara.
Baca juga Menengok Kinerja DEMA dan SEMA Usai Tiga Bulan Dilantik
Perihal pelaksanaan di dua tempat, ia beralasan bahwa hal tersebut dilakukan untuk meningkatkan semangat teman-teman ormawa agar tidak bosan. “Nanti kalo di kampus terus jenuh, kok di kampus terus acaranya. Makanya kita buat acaranya yang pertama di kampus, yang selanjutnya di luar kampus supaya semangatnya keluar,” terang mahasiswa prodi Pendidikan Agama Islam (PAI) tersebut.
Ia menambahkan, sumber dana Rakergab ini berasal dari kampus yang memang sudah dianggarkan sebelumnya. “Ini dari peserta tidak ada pembayaran sepeser pun. DEMA Pusat juga, kan, menaungi keseluruhan, jadi kita ambilkan dana tersebut untuk keseluruhan ormawa. Untuk pengeluaran sendiri habis sekitar Rp 24 Juta,” ungkapnya.
Ditemui secara terpisah, Riko Saputro, ketua UKM Foster berharap di kepengurusan yang baru ini, DEMA bisa lebih mendengarkan keluh kesah dari ormawa. “Sema Dema intinya lebih mendengar keluh kesah. Jadi tahu yang harus dilakukan step by step-nya, supaya lebih tertata lagi,” ujarnya.
Mewakili UKM-nya, Riko menyampaikan beberapa tuntutan kepada kampus yang harapannya bisa dijembatani oleh DEMA dan SEMA, seperti kemudahan perizinan kegiatan di area kampus, perbaikan fasilitas, dan pengadaan barang. “Memang dalam 3 hari hanya di mediasi saja, ya. Semoga saja dibantu sampai turun,” pungkasnya.
Reporter: Emil, Gilang
Penulis: Lili
Editor: Maulana