(DEDIKASI.ID) – Upaya masyarakat untuk menanggulangi konflik antar umat beragama yang masih kerap terjadi, salah satunya, adalah dengan membuat sebuah komunitas damai. Salah satu komunitas damai yang terdapat di Indonesia yaitu Young Interfaith Peacemaker Comunity atau bisa disebut dengan YIPC. Komunitas ini mengajarkan betapa pentingnya hidup dalam sebuah perbedaan. Salah satu yang diajarkan dalam komunitas ini adalah 12 nilai perdamaian.
Sebelum menjadi anggota, para peserta melakukan pelatihan terlebih dahulu yang bertajuk Student Interfaith Peace Camp (SIPC) atau kerap disebut dengan Dialog Lintas Iman. Di tahun 2022 ini, pelatihan diadakan di Hotel New Start, Trawas, Mojokerto, mulai tanggal 1-3 Juli. Peserta yang mengikuti pelatihan ini dikhususkan untuk mahasiswa Muslim dan Kristen saja.
Berbagai keseruan yang dialami dalam sesi pelatihan menjadi daya tarik peserta untuk selalu belajar berdamai dengan teman lintas iman. Keseruan tersebut tidak terpaku dalam teori saja, tetapi juga dengan praktik secara langsung yang membuat suasana menjadi hidup. Diantaranya adalah membaca kitab secara bersamaan yang merupakan suatu pengalaman yang belum pernah dialami oleh para peserta. Peserta pelatihan ini didampingi oleh para fasilitator yang ramah sehingga membuat para peserta menjadi nyaman dalam sesi pelatihan tersebut.
Baca Juga
- Rektor Kebut Alih Status IAIN ke UIN
- Kamar Mandi Gedung FUDA Rusak, Dekan Belum Beri Keterangan
- Jurnalisme Dasar: Panduan Praktis Jurnalis
Diawali dengan materi pertama, para peserta diajarkan bagaimana cara untuk menerima diri. Materi yang menjadi pembuka sekaligus membuat para peserta menyadari pentingnya menyayangi diri sendiri sebelum menyayangi orang lain karena kekuatan terbesar terdapat pada diri setiap manusia. Dilain waktu, para fasilitator juga berbagi cerita dan pengalaman yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari. Berbagai cerita mulai dari suka maupun duka bisa tersampaikan lewat pelatihan ini.
Para peserta juga diberi kesempatan menceritakan apa yang mereka alami dari kehidupan mereka. Seringnya berdialog membuat hati mereka menjadi terbuka karena, dari apa yang mereka sampaikan, belum tentu ada ruang seaman ini untuk bercerita dari lingkungan yang mereka tempati. Tangis maupun tawa mereka ceritakan kepada teman lintas iman yang selalu menghargai perbedaan.
Dalam dinginnya suasana tempat pelatihan, kesenangan dan keseruan untuk saling bercerita adalah momentum yang sangat spesial yang jarang kami dapatkan dalam kehidupan sehari-hari. Hal itu tentu tidak berlebihan karena tidak semua orang bisa menerima cerita kita dengan senang hati. Adanya seorang teman untuk berbagi rasa menghadirkan keseruan dan kebahagiaan tersendiri. Tidak ada ruang aman selain pada pelatihan ini untuk selalu bercerita sehingga menghilangkan stigma atau prasangka buruk terhadap orang yang berbeda iman dengan kita. Semoga dengan adanya perbedaan membuat hidup menjadi berwarna dan jauh dari konflik karena perbedaan inilah yang akan menyatukan Indonesia.
Baca berita menarik lainnya di Dedikasi.id!
Penulis: Riyadus
Editor: Firnas