Telepon Menjelang Petang
Aku menyore sembari meneguk secangkir es kopi
Pada bangku dan meja kecil di pojok ruangan kafe
Penat seolah luruh bersama kafein yang dingin
Rasanya tenang. meski sendiri dan di antara keramaian
Pikirku tiba-tiba tertuju untuk seorang nan jauh disana
Ratusan kilometer begitu jauh dari radarku
Seketika menyeruakkan rindu di dada
Saat memandang arah jendela,
Sepasang orang tua berjalan melewati kaca tembus pandang itu
Lantas aku buka ponsel dan satu notifikasi belum terbaca
Pesan dari ibu tadi pagi ternyata aku abaikan hingga sore ini
Membayangkan cemas raut mukanya menunggu balasanku
Tuk pastikan ananda tercintanya baik-baik saja
Tidak lama aku dan ibu tersambung dalam panggilan
Mengadukan alur hari ini pada penglipur laraku
Lagi-lagi aku tertegun dalam ucap penuh magisnya
Mengenai harap untuk nasib baik dan keberuntungan
Aku menyeruput sisa es kopi yang tak lagi dingin
Bersama suara manusia tercinta dari kampung halaman
Juga dari balik jendela kafe aku memandang
Langit yang sudah menyisakan jingga kemerahan
Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!
*Bionarasi: Mega Ansav, seorang aquarian dengan beberapa tulisan yang tak kunjung selesai.
Rapsodi, singkatan dari Rabu Puisi Dedikasi, adalah salah satu rubrik di Dedikasi.id yang menampilkan karya sastra berupa puisi. Seperti namanya, Rapsodi, yang memiliki arti pernyataan kegembiraan,taat dimaksudkan untuk menjadi ajang menyatakan segala tentang kegembiraan dalam bentuk puisi.
Di sini pembaca akan dimanjakan dengan sajak-sajak yang berasal dari mahasiswa IAIN Kediri. Karya akan diupload setiap hari Rabu. Bagi teman-teman yang ingin mengirimkan sajak-sajaknya, bisa langsung menuju instagram Dedikasi. Kuy!