Site icon DẽDIKASI.ID

Wacana PBAK Online ? Ada kemungkinan, masih akan dirapatkan

Foto pelaksanaaan PBAK tahun 2024

Foto pelaksanaaan PBAK tahun 2024

(DEDIKASI.ID) – LPM Dedikasi, Kediri.  Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaana (PBAK) 2025 Universitas Islam Negeri (UIN) Syekh Wasil masih dalam proses penggodokan. Sistem PBAK hybrid (online & offline) menjadi salah satu opsi, dampak dari adanya efisiensi anggaran.

Kebijakan efisiensi anggaran di lingkungan UIN Syekh Wasil mulai dirasakan dampaknya oleh mahasiswa. Salah satu kabar burung yang ramai diperbincangkan adalah  pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaana  (PBAK) tahun 2025 akan diadakan secara online. Hal ini dikarenakan kebijakan efisiensi yang diadakan oleh kepemerintahan Presiden Prabowo.

Menanggapi hal ini LPM Dedikasi melakukan wawancara dengan Wakil Rektor III UIN Syekh Wasil Kediri, Dimyati Huda. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada keputusan resmi terkait sistem pelaksanaan PBAK, “belum, belum ada rapat itu, harus ada keputusan rapat,” ujarnya.

Baca juga

Dimyati juga membenarkan bahwa efisiensi anggaran berpengaruh terhadap perencanaan kegiatan PBAK. Ia menyebutkan bahwa alokasi anggaran yang terbatas kemungkinan akan berdampak pada pemangkasan hari kegiatan, dan terdapat kemungkinan dilaksanakan secara online pada bagian tertentu seperti seminar dan workshop,  serta pengurangan pengadaan barang- barang seperti kaos.

“Kaos loh, kan teman-teman sudah punya baju, ngapain pakai kaos. Daripada beli-beli kaos, itu mending dipakai untuk puasa,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan bahwa pelaksanaan PBAK 2025 akan diupayakan tanpa adanya pungutan biaya dari mahasiswa baru, dan dilaksanakan seefektif mungkin.

Sementara itu, mahasiswa UIN Syekh Wasil Kediri juga mulai merasakan dampak efisiensi di luar konteks PBAK. Novina, salah satu mahasiwa, menyampaikan bahwa fasilitas kampus kini mulai dibatasi penggunaannya.

“Dampak yang saya rasakan dari adanya efisiensi anggaran di kampus ini mungkin terletak pada fasilitas kampus yang penggunaannya sudah tidak dibebaskan seperti sebelum adanya efisiensi. Misalnya, saat ini untuk penggunaan lift sudah sangat terbatas. Selain itu, pengambilan alat untuk menunjang perkuliahan seperti ATK juga mulai dibatasi,” jelasnya.

Terkait kabar PBAK online, Novina mahasiswa fakultas tarbiyah menyatakan ketidaksetujuannya jika kegiatan pengenalan kampus itu dilaksanakan secara daring.

kalo dari aku pribadi tidak terlalu setuju jika sampai ada PBAK online, soalnya memang kurang ada vibes pengenalan kampus aja jika benar-benar dilakukan secara online. Mungkin aku bakal merekomendasikan untuk memperbanyak sponsor atau meminimalisir pengeluaran saja daripada harus diadakan secara online,” tuturnya.

Pihak kampus belum memberikan keputusan resmi, oleh karenanya mahasiswa dihimbau untuk tetap mengikuti informasi resmi dari institusi, sembari berharap pelaksanaan PBAK 2025 tetap dapat berjalan secara langsung dan maksimal meski dalam keterbatasan anggaran.

Baca tulisan menarik lainnya Dedikasi.id

Reporter: Salwa, Faris, Nadzifah, Lenzi

Penulis: Mail, Saffana, Andika

Editor : Fhia

Exit mobile version