(DEDIKASI.ID) – Puluhan karya fotografi menghiasi area Taman Sekartaji selama tiga hari berturut-turut. Mulai Jum’at – Minggu (26-28/05) ruang hijau terbuka Kota Kediri disulap menjadi galeri karya fotografi. Street, arsitektur, human interest, dan still life adalah genre karya foto yang digunakan.
Pameran ini hadir untuk menindaklanjuti pameran yang ke dua, yakni pada gelar karya di Fakultas Ushulludin & Dakwah pada 20-21 Februari 2023. Agenda ini digelar tak lain dan tak bukan oleh Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Foster IAIN Kediri yang bertema “Selesa Bestari”.
Pameran yang di gelar oleh UKM Foster IAIN Kediri ini bertajuk Selesa Bestari. Selesa berarti luas, sedangkan bestari berarti pendidikan. Tema ini memiliki makna bahwa pendidikan yang luas serta mendalam. Aalim Rosaail selaku ketua pelaksana, mengungkapkan alasan mengapa menggunakan tema ini.
“Berhubung tanggal 02 Mei adalah hari Pendidikan Nasional, maka tema PAMDIK tahun ini mengangkat tema Selesa Bestari,” ujarnya kepada tim Dedikasi.
Baca tulisan lainnya
- Wiridan Ngopinian: Memperingati 1 Tahun Wafatnya Buya Syafi’i Ma’arif
- Membaca Kota Pare dalam Ingatan Mojokuto
Penggunaan tema pendidikan, tentu memiliki maksud tersendiri. Sebagaimana disampaikan Ahmad Rizki Satria Putra selaku ketua umum UKM Foster.
“Acara ini disusun dengan pendekatan pendidikan. Dimana pendidikan menjadi dasar utama saat ini, dimanapun dan kapanpun termasuk dalam sebuah karya fotografi. Peranan penting pendidikan untuk pengkarya yang dapat membuat publik berfikir dan memunculkan penafsiran lain terhadap situasi yang dipandang. Bestari yang berarti mendalam sedikit banyak memunculkan perasaan bagi para penikmat foto yang untuk merasakan apa yang dialami dan ingin diitampilkan pengkarya dalam sebuah bentuk fotografi,” terang ketua umum UKM Foster.
Karya-karya pameran dibingkai dan dipajang dengan menampilkan informasi mengenai nama pengkarya, judul, dan penjelasan singkat. Pengunjung yang ingin mengetahui lebih banyak informasi dapat berinteraksi langsung dengan para pengkarya yang hadir di tempat acara tersebut.
Para pengkarya diberi kesempatan untuk berpartisipasi dalam acara sarasehan, dimana mereka dapat berdiskusi dengan para pengunjung. 25 peserta, satu-persatu menceritakan hasil potretnya. Pameran ini di buka dengan lantunan gamelan dan dilanjut dengan pemotongan pita sebagai simbolik oleh ketua umum, ketua pelakana, dua kurator serta pembina UKM Foster.
“Tari remo untuk penyambutan tamu atau pengiringan sebelum pembukaan acara yang para penari dari UKK pramuka,” Ujar pria berkacamata itu.
Dalam serangkaian acara ini, diadakan workshop yang bertema “Product Photography and Styling”. Kegiatan ini dilakukan sekaligus pembagian hadiah untuk pengkarya terbaik, yang dilakukan pada hari Sabtu dan ditutup pada hari Minggu dengan praktik memotret produk.
Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!
Reporter : Yuha
Penulis : Gilang
Editor : Shinta