Site icon DẽDIKASI.ID

Soto Tamanan Kuliner Legendaris Sejak 1998 yang Menjadi Ikon Terminal Baru

Potret Lapak Soto di Bagian Timur Terminal Baru (Foto: Dedikasi)

Potret Lapak Soto di Bagian Timur Terminal Baru (Foto: Dedikasi)

(DEDIKASI.ID) – Di tengah banyaknya kuliner soto ayam yang beragam, Soto Tamanan atau Soto Bok Ijo menjadi salah satu kuliner khas Kota Kediri. Lokasi soto tersebut terletak di Terminal Baru, Semen, Campurejo, Kec. Mojoroto, Kota Kediri. Soto Tamanan ini berdiri sejak tahun 1998 sebelum diresmikannya Terminal Baru. Sebagai salah satu destinasi kuliner, sejumlah 9 lapak Soto Tamanan menjadi salah satu penopang perekonomian masyarakat sekitar.

Dulu berdiri sejak tahun 98 cuma sempat vakum lama kemudian diperbaharui tahun 2021. Kalau didaftarkan secara resmi di Kemenkumham, sejak tahun 2022 tepatnya bulan November. Sampai hari ini jumlah anggota yang terdaftar ada 68 anggota. Semuanya berdomisili di Kelurahan Tamanan dan sekitarnya,” ujar Solikin selaku Ketua Paguyuban.

Awalnya para pedagang soto berjualan di depan terminal. Namun, sejak dikelola oleh Paguyuban, para pedagang tersebut pindah ke area khusus kuliner. Area khusus ini berada di dalam terminal dan di design sebagai zona kuliner Soto Tamanan dengan harga sewa distribusi sebesar Rp140.000 per bulan.

Saat ini di zona kuliner sudah terdapat banyak lapak pedagang soto yang seluruhnya memiliki harga jual yang sama. Hal ini dikarenakan mereka menerapkan prinsip bermusyawarah dalam menentukan harga jual. “Harga-harga soto memang sudah menjadi kesepakatan bersama seluruh anggota paguyuban soto ayam,” tambah Solikin.

Baca tulisan lainnya

Ketika terjadi pandemi Covid-19, pendapatan para pedagang Soto Tamanan mengalami penurunan yang signifikan. Hal ini karena diberlakukannya aturan 5M yang menyebabkan Terminal Tamanan sepi oleh pengunjung. Namun, setelah pandemi berakhir pendapatan mereka mulai normal kembali.

Musim mudik memang menjadi berkah bagi pedagang Soto Tamanan. Hal ini karena meningkatnya pembeli yang berasal dari pemudik yang ingin melepas penat dan lelahnya dari perjalanan ke kampung halaman. “Kalau hari biasa ya ramai, tapi pas musim mudik bisa lebih ramai dua kali lipatnya,” tambah Ri selaku penjual soto.

Tamanan Soto Bok Ijo; Cak Ri memiliki ciri khas tersendiri yang terdapat pada kuahnya yang kental dan memiliki warna lebih pekat dibanding soto lainnya. Namun, dalam segi rasa soto ini mempunyai rasa yang relatif sama dengan soto-soto pada umumnya.

Rasanya memang seperti soto kebanyakan, tapi disini menurut saya kuahnya itu berbeda, lebih kental dan rempahnya yang lumayan medok,” ujar Wahyu salah satu pengunjung asli Kediri.

Dalam metode pembayarannya, lapak soto Bok Ijo; Cak Ri juga telah menggunakan sistem digital seperti Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) disamping menggunakan uang cash. “Dulu awalnya kami tidak ingin menggunakan QRIS, tapi sekarang ternyata lebih mudah jadi diputuskan menggunakan QRIS,” ujar Cak Ri.

Dengan berkembangnya teknologi, banyak yang menerapkan cashless, sehingga lapak Soto Bok Ijo; Cak Ri memudahkan pelanggan terutama generasi muda dengan menyediakan metode pembayaran melalui QRIS.

Daya tarik dari lapak Soto Tamanan ini tidak hanya makanannya saja, tetapi tempatnya juga bersih dan nyaman untuk dikunjungi. Hal ini menjadi tanggung jawab seluruh pedagang yang ada di stand Bok Ijo.

Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!

Reporter : Salwa, Maya

Penulis : Maya, Fariz, Melani

*Berita ini merupakan hasil dari Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) 2023

Exit mobile version