Site icon DẽDIKASI.ID

Rasan-Rasan Progresif: Penundaan Pemilu Menuju Sistem Oligarki

Rasan-rasan progresif.

(DEDIKASI.ID)LPM Dedikasi mengadakan Rasan-Rasan Progresif pada Sabtu (09/04) dengan mengangkat isu yang sedang hangat di masyarakat yaitu “Penundaan Pemilu Menuju Sistem Oligarki”. Pemateri yang dihadirkan adalah Mohammad Izzat, Ketua Keluarga Mahasiswa Jurusan (KMJ) Hukum Tata Negara (HTN) IAIN Kediri. Acara yang dilakukan secara virtual melalui google meet ini diikuti sekitar 60 peserta, berasal dari kalangan mahasiswa maupun umum.

Finda Zakiah selaku moderator membuka acara ini tepat pukul 15.20 WIB dan dilanjutkan dengan penyampaian hasil analisis oleh pemateri. Mengawali pemaparannya, Izzat mengatakan jika masa jabatan 3 periode presiden ini berlangsung, maka sistem politik Indonesia tidak stabil, sehingga fungsi demokrasi seperti dikhianati dengan adanya penambahan masa jabatan presiden.

“Negara Indonesia merupakan negara politik yang multipartai. Akibatnya, masih banyak sistem politik dalam hukum dan pemerintahan yang tidak stabil. Salah satunya adalah fungsi demokrasi yang saat ini seperti dikhianati dengan penambahan masa jabatan presiden tanpa mengadakan sistem pemilihan,” ujarnya saat memaparkan materi.

Baca juga

Ia menambahkan bahwa perpanjangan masa jabatan presiden dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti lunturnya asas-asas mutlak reformasi, runtuhnya budi luhur demokrasi Pancasila, hilangnya marwah republik, dan lemahnya fungsional yudikatif, keotoriteran pemerintahan dalam bentuk sistem oligarki, serta kelancangan dan ketidakadilan dalam kode etik politik.

Seusai pemaparan materi, moderator membuka sesi tanya jawab untuk peserta. Salah satu peserta menanyakan realisasi peran mahasiswa tentang permasalahan masa jabatan presiden jika dilihat dari perspektif mahasiswa HTN.

Menjawab pertanyaan tersebut, Izzat mengatakan, “Cara merealisasikannya seperti ini, melakukan diskusi, menyampaikan aspirasi, dan juga meramaikan sosial media kita dengan penolakan yang kita lakukan. Karena kita ini mahasiswa, sifatnya independen.”

Bukan hanya sesi tanya jawab, peserta diskusi pun memiliki kesempatan untuk memberikan tanggapan. Salah satu peserta berpendapat bahwa isu ini tidak kuat karena berbagai alasan.

“Kita lihat statement Presiden tidak akan melanjutkan 3 periode, sedangkan penundaan pemilu disetujui oleh 3 partai. Jadi secara kepastian isu ini tidak kuat,” ujar salah satu peserta diskusi.

Terakhir, Izzat memberikan saran kepada peserta diskusi terkait cara menyuarakan pendapat. “Sebenarnya banyak hal yang bisa kita lakukan. Kita bisa memanfaatkan media untuk melakukan peliputan agar suara kita bisa mendominasi,” jelasnya. Setelah sesi pemaparan materi dan tanya jawab berakhir, diskusi ini ditutup tepat pukul 16.30 WIB.

Penulis: Lili, Riyadus

Editor: Maulana

Exit mobile version