(DEDIKASI.ID) – Pengurus Daerah Pelajar Islam Indonesia (PD PII) Kota Kediri menggelar kegiatan “Camping with PD PII Kota Kediri” di Lapangan Burengan, Kota Kediri, pada Sabtu (18/9/2025). Kegiatan yang diikuti oleh 22 pelajar ini bertujuan merangkul masyarakat pelajar se-Kota Kediri dan memperkuat solidaritas di kalangan pelajar.
Kegiatan camping dimulai pada Sabtu sore dengan sejumlah agenda, antara lain pembukaan, pembagian regu, penyampaian materi, serta api unggun yang disertai pentas seni pada malam hari. Pada Minggu pagi, peserta mengikuti berbagai kegiatan team building, seperti senam pagi, outbound, dan lomba-lomba. Acara kemudian ditutup dengan pembagian hadiah dan dokumentasi bersama.
Ketua pelaksana, Salsa, menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan merangkul pelajar Kota Kediri, dengan sasaran peserta dari tingkat SMP dan SMA. Kegiatan ini juga merupakan bentuk respons terhadap isu kenakalan remaja dan pergaulan bebas yang marak di Kota Kediri. “PII kan tujuannya menaungi seluruh pelajar Islam di Indonesia. Permasalahan sekarang banyak, seperti gangster dan pergaulan bebas. Kami ingin merangkul pelajar agar bisa bergabung dalam organisasi supaya lebih terarah,” ujar Salsa.
Baca tulisan lainnya
Pelajar Islam Indonesia (PII) merupakan organisasi pelajar Islam tertua di Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 4 Mei 1947, diprakarsai oleh Djoesdi Ghozali, seorang mahasiswa Hukum di Sekolah Tinggi Islam (STI) yang kini menjadi Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta. Latar belakang berdirinya PII muncul dari adanya dualisme sistem pendidikan di kalangan umat Islam Indonesia, yakni terpisahnya sekolah umum dan pondok pesantren sebagai warisan kolonial. Kondisi tersebut menimbulkan pertentangan antara pelajar Islam di sekolah umum dan pesantren. Kala itu, pelajar pesantren sering menyebut pelajar sekolah umum sebagai “pelajar kafir”, sedangkan pelajar sekolah umum menyebut pelajar pesantren sebagai “santri kolot” (pbpii.or.id, 2022).
Dikotomi di kalangan pelajar inilah yang kemudian melatarbelakangi berdirinya PII sebagai organisasi pelajar Islam tunggal dan independen. PII resmi disahkan pada Kongres Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII) pada 30 Maret–1 April 1947 di Gedung Muallimin, Yogyakarta. Ruh perjuangan PII diwujudkan dalam Tri Komitmen PII, yang berorientasi pada komitmen keislaman, kepelajaran, dan keindonesiaan. Tujuan utamanya ialah “Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan Islam bagi segenap rakyat Indonesia dan umat manusia” (kopii.id, 2024).
Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!
Reporter: Ismail Saeful
Penulis: Ismail Saeful

