Site icon DẽDIKASI.ID

Menengok Geliat Sendang Tirta Kamandanu Selepas Pandemi

Pengunjung memasuki area Sendang Tirta Kamandanu (Foto: Dedikasi)

Pengunjung memasuki area Sendang Tirta Kamandanu (Foto: Dedikasi)

(DEDIKASI.ID) – Sendang Tirta Kamandanu atau yang dahulu disebut Kali Buntung merupakan situs sejarah berupa kolam air alami yang dahulunya berfungsi sebagai tempat bertapa Raja Kerajaan Kediri, Prabu Sri Aji Jayabaya dan kaputran atau tempat bermain putra-putri raja. Sempat ditutup saat pandemi Covid-19, Sendang Tirta Kamandanu yang terletak di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri, kini kembali normal.

Paidi (50), salah seorang pengelola sendang mengatakan bahwa pengunjung yang datang pun sudah hampir sama seperti sebelum pandemi. “Ya sekitar 70% dari sebelum Covid. Sudah mulai stabil,” ujar Paidi saat ditemui LPM Dedikasi pada Minggu, (23/10).

Ia juga menuturkan bahwa ditutupnya Sendang Tirta Kamandanu akibat pandemi memberikan dampak yang besar terhadap pengelolaan sendang. Hal ini disebabkan sumber dana untuk kebutuhan pengelolaan sendang dan juga upacara adat berasal dari uang suka rela yang diberikan pengunjung.

Baca tulisan lainnya

Dampak pandemi juga dirasakan oleh pedagang yang berjualan di sekitar Sendang Tirta Kamandanu. Menurunnya jumlah pembeli akibat pandemi sangat dirasakan oleh Agus Salim (32) yang sudah berjualan pentol selama kurang lebih 10 tahun di sekitar area sendang. Meski pendapatannya menurun, ia tetap memilih bertahan sembari mencari alternatif.

“Walau sepi, saya tetap berjualan disini, tapi juga berjualan ditempat lain karena disini sepi pengunjung,” jelas Agus kepada LPM Dedikasi, Minggu (23/10).

Pengunjung turut merasa senang saat Sendang Tirta Kamandanu kembali dibuka. Salah satunya Rohelis, salah seorang pengunjung tetap Sendang Tirta Kamandanu. Wanita asal Tulungagung ini merupakan pengunjung yang sering datang ke sendang karena meyakini khasiat dari air sendang terhadap penyakit yang dideritanya.

“Saya merasa membaik setelah mandi di sendang ini,” jelas perempuan berusia 58 tahun tersebut kepada LPM Dedikasi, Minggu (23/10).

Selain itu, agenda tahunan yang biasa dikenal sebagai Kirab Suroan juga sudah dilaksanakan kembali pada Agustus lalu. Dilansir dari Radar Kediri, kirab diberangkatkan oleh Bupati Kediri, Dhito Pramana, dari Balai Desa Menang menuju Petilasan Sri Aji Jayabaya dan berakhir di Sendang Tirta Kamandanu ini. Kegiatan tersebut diikuti oleh warga lokal, sesepuh, dan juga tamu kehormatan dengan tujuan untuk menghormati dan mengenang Prabu Sri Aji Jayabaya.

Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!

Penulis: Niswa, Galang, Monica, Agil

Editor: Maulana

*Tulisan ini merupakan karya peserta Pelatihan Jurnalistik Tingkat Dasar (PJTD) LPM Dedikasi.

 

 

Exit mobile version