Site icon DẽDIKASI.ID

Launching arina.id, Media Sindikasi Moderasi Beragama Kemenag

Foto kegiatan arina.id. (Foto: Sunarno)

Foto kegiatan arina.id. (Foto: Sunarno)

(DEDIKASI.ID) – Konsolidasi nasional dan launching media arina.id oleh Kementerian Agama RI mengingatkan saya kepada tiga hal. Pertama, sejarah Kementerian Agama sejak masa kemerdekaan sebagai wujud titik tengah sekaligus titik temu dinamika masyarakat dan tokoh-tokoh kemerdekaan republik ini. Kedua, keberadaan Kementerian Agama memiliki sumbangsih besar terhadap arah gerak peradaban bangsa. Ketiga, Kementerian Agama sebagai kaki dan tangan pemerintah memiliki tanggungjawab besar mewujudkan tujuan berbangsa dan bernegara. Salah satu diantaranya adalah meningkatkan dan mengembangkan pemahaman keberagamaan masyarakat sehingga menopang kualitas kehidupan berbangsa yaitu kerukunan antarumat beragama.

Launching media arina.id pada 15 Desember 2023 di The Ritz-Carlton Hotel Jakarta, dihadiri oleh Menteri Agama RI (Gus Men) Yaqut Cholil Qoumas, Menteri Kominfo RI Budi Arie Setiadi, Dirjen dan jajaran Kementerian Agama RI, para Rektor atau Ketua di Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) seluruh Indonesia, perwakilan Rumah Moderasi Beragama di PTKIN, para pengelola Lembaga Pers Mahasiswa PTKIN, dan para pengelola sindikasi media.

Kegiatan ini adalah penanda kesinambungan sejarah Kementerian Agama dan keterlibatan dalam pengambilan arah peradaban bangsa Indonesia melalui jalur digital. Kehadiran arina.id adalah pengupayaan dalam memperkuat tujuan Kementerian Agama melalui media online.

Secara pribadi, saya merasa senang menjadi salah satu peserta yang hadir sekaligus menjadi saksi di acara Konsolidasi Nasional dan Launching arina.id. Juga hadir dari IAIN Kediri adalah Bapak Rektor Dr. Wahidul Anam, M.Ag, perwakilan Rumah Moderasi Beragama M. Thoriqul Huda, M.Fil.I, dan perwakilan sindikasi media “Salafuna” Asy’ari, M.Ag.

Foto kegiatan arina.id. (Foto: Sunarno)

Launching arina.id tidak hanya (kembali) memperteguh jalan moderasi beragama melalui sindikasi media online. Namun, juga sebuah pertemuan jejaring nasional yang menjadikan jaringan-jaringan gerakan moderasi beragama semakin kokoh dan masif.

Direktur arina.id, Ishaq Zubaedi dalam sambutannya menyampaikan bahwa arina.id sudah lahir sejak 01 Agustus 2023.“Arina.id adalah sebuah portal Islam masa kini yang progresif. Arina.id berusaha menjadi perekat masyarakat melalui 50 (saat ini) jejaring media di kampus-kampus Islam dan rumah-rumah moderasi beragama. Arina.id adalah jalan moderasi beragama dalam keberagaman Indonesia menuju kebhinekaan yang sejati.”

Sementara, Menkominfo Budi Arie Setiadi dalam sambutannya mengapresiasi terhadap hadirnya arina.id. “Kehadiran arina.id adalah kehadiran dalam menebarkan nilai-nilai kemanusiaan dan kasih sayang kepada umat.” Lebih jauh, apresiasi kepada arina.id disampaikan sebab “arina.id memegang teguh UU informasi dan transaksi elektronik demi ikut mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.”

Gus Men, Yaqut Cholil Qoumas di malam itu memberikan pidato kebudayaan. Salah satu ungkapan yang menarik adalah mengingat kembali kepribadian bangsa yang berkebudayaan. “Kita ini hidup di geografis beriklim tropis yang memiliki watak ramah, sejuk, dan mudah memberikan penghargaan kepada orang lain. Maka, hadirnya arina.id sebagai pemberi arah cara beragama yang ramah dan sejuk. Maka, klaim-klaim kebenaran dari satu kelompok agama yang selama ini menguat, ada kelompok-kelompok yang mempertanyakan konsensus bangsa Indonesia dan pudarnya penghargaan terhadap tradisi lokal–arina.id, sebagai bagian kampanye moderasi beragama. Sebab, moderasi beragama adalah gerakan preventif bagi lahirnya gerakan-gerakan radikal.”

“Memberi Arah, Menebar Rahmah” demikian tagline arina.id. Dari tagline tersebut bagi saya, kelahiran arina.id memang sebagai wujud nyata tanggungjawab sosial, beragama, dan berbangsa. Nama website arina.id, i dalam kata arina ditulis dengan huruf hijaiyah alif.

Alif, bagi para filosof tasawuf memiliki kedalaman makna psikologis. Alif sebagai simbol ketauhidan, bagi siapapun yang menghayati kedalaman maknanya, maka Allah sebagai Sang Alif akan memberikan arah gerak manusia. Dalam perspektif psikologi individu, bermakna memberikan arah gerak pikir, perasaan-perasaan, dan perilaku seseorang. Dalam perspektif psikologi sosial,  Sang Alif dapat memberikan arah gerak masyarakat menuju tatanan sosial yang madani. Selain itu, dalam berbangsa, Sang Alif akan menuntun ke arah perilaku individu, masyarakat, juga pemerintah kepada perilaku-perilaku penebar rahmah. Seperti yang dijelaskan dalam (Q.S Fushilat: 33).

“وَمَنْ أَحْسَنُ قَوْلًا مِمَّنْ دَعَا إِلَى اللَّهِ وَعَمِلَ صَالِحًا وَقَالَ إِنَّنِي مِنَ الْمُسْلِمِينَ”

Artinya: Siapakah yang lebih baik perkataannya daripada orang yang menyeru kepada Allah, mengerjakan amal yang saleh, dan berkata: “Sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang menyerah diri?.”

Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!

Penulis : Sunarno

Editor : Finaqurrota

*Dosen Psikologi Islam IAIN Kediri dan Pembina UKM LPM Dedikasi

Exit mobile version