Site icon DẽDIKASI.ID

Kelulusan BTQ Sebabkan Perpanjangan Pendaftaran KKN IAIN Kediri 2023

Foto peserta KKN IAIN Kediri tahun 2019. (Foto : iainkediri.ac.id)

Foto peserta KKN IAIN Kediri tahun 2019. (Foto : iainkediri.ac.id)

(DEDIKASI.ID) – Lembaga Pusat Pengabdian Masyarakat (LP2M) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kediri telah mengumumkan perpanjangan jadwal pendaftaran Kuliah Kerja Nyata (KKN) hingga tanggal 1 Juni 2023. Hal ini disampaikan oleh Achmad Munif, kepala Pusat Pengabdian IAIN Kediri pada tanggal  25 Mei 2023.

Ketika diwawancarai kru DeDIKASI, Munif menjelaskan bahwa jadwal KKN tidak mengalami penundaan tetapi hanya pendaftarannya yang diperpanjang. Perubahan ini berkaitan dengan kelulusan Baca Tulis Al-Qur’an (BTQ). Berdasar informasi dari Ma’had Jamiah sebagai pihak pengelola BTQ, terungkap bahwa sekitar separuh dari jumlah mahasiswa aktif belum lulus BTQ. Dari mahasiswa Angkatan 20 saja tercatat hanya sekitar 400 mahasiswa yang lulus BTQ dari total 2000 mahasiswa (per 18 Mei 2023).

“Karena BTQ ini menjadi salah satu syarat dari KKN dan sudah diberikan waktu dari semester 1-6. Hampir 3 tahun tapi  masih banyak yang belum lulus,” Ujar Munif Ketika diwawancarai oleh tim Dedikasi.

Ia menegaskan bahwa tidak ada perpanjangan jadwal pendaftaran setelah tanggal 1 Juni 2023. Perubahan jadwal pendaftaran ini merupakan keputusan yang melibatkan banyak proses dan koordinasi dengan instansi terkait, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan perpanjangan lebih lanjut. Pihak LP2M berharap kejadian seperti ini tidak terulang di masa mendatang.

Diharapkan dengan adanya perpanjangan ini, mahasiswa yang belum memenuhi syarat BTQ dapat memiliki kesempatan untuk mengikuti KKN. LP2M berkomitmen untuk terus melakukan pembenahan dan perbaikan sistem agar kegiatan KKN dapat berjalan dengan baik dan memberikan manfaat yang maksimal bagi mahasiswa. Saat ini LP2M serta tim BTQ terus melakukan koordinasi untuk meningkatkan pemahaman dan pelayanan kepada mahasiswa terkait BTQ.

Baca tulisan lainnya

LP2M menyadari perlu adanya sosialisasi yang lebih intensif mengenai BTQ kepada mahasiswa. Selain itu, peningkatan manajemen dan pengelolaan tim BTQ juga akan menjadi perhatian lebih lanjut guna mengatasi masalah ini.

Saat ditanya tentang jumlah mahasiswa yang telah mendaftar KKN, Achmad Munif mengatakan jumlah persisnya belum diketahui, namun sekitar 1.000 mahasiswa telah mendaftar sebelum tanggal 15 Mei. Belum ada informasi terbaru mengenai jumlah pendaftar hingga saat ini.

Sementara itu dari pihak ma’had jamiah mengonfirmasi bahwa benar pihaknya tengah melakukan upaya perbaikan sistem BTQ seperti terus melakukan koordinasi dengan  pihak LP2M. Mengenai perpanjangan pendaftaran KKN ini,  pihaknya menambah jumlah ujian munaqosah dan remidi menjadi lebih sering dari biasanya.

“Kita sudah infokan jadi sejak sebelum lebaran sampai tanggal 18 itu ada sekitar  7 atau 8 kali ujian yang masing-masing ada 2 penguji, dan kita kalkulasi kalau ujian sebanyak itu, akan cukup untuk mereka lulus” Tutur Sholihuddin Selaku Kepala Tim Pengelola BTQ.

Untuk tetap menjaga standart kelulusan, penambahan kesempatan  munaqosah dan remidi ini dilakukan tanpa perekrutan penguji BTQ baru. “Karena ini kan standar, Al-Quran itu kan standar yang memang harus benar-benar terukur dan terjaga, nah penguji banyak itu berpotensi, standarnya mungkin bisa berbeda, mungkin kan ada yang terlalu murah, ada yang terlalu mahal,” Ujar Sholehuddin menutup wawancara.

Sebagai tambahan informasi, pihak LP2M menyampaikan kegiatan KKN tahun ini hanya akan dilaksanakan di wilayah Kabupaten Kediri. Keputusan ini merupakan hasil koordinasi dengan berbagai instansi termasuk Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (KesBangPol) kepolisian wilayah Kediri mengenai perizinan dan pengaturan tempat tinggal mahasiswa selama KKN.

Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!

Reporter : Maulana, Shinta

Penulis : Ira, Fhia, Nail

Editor : Finaqurrota

Exit mobile version