(DEDIKASI.ID) – Gedung Fakultas Ushuluddin dan Dakwah (FUDA) yang berada di paling timur kawasan IAIN Kediri memang tampak kokoh dari luar. Namun, tak seperti kelihatannya, gedung tersebut menyimpan kerusakan di dalamnya. Terlebih, kerusakan tersebut ada pada salah satu fasilitas yang penting yakni kamar mandi.
Dari hasil survei tim LPM Dedikasi, pada Sabtu tanggal (13/06) terdapat beberapa kerusakan fasilitas di toilet gedung ini. Kerusakan yang dimaksud yaitu 2 wastafel rusak di toilet sebelah utara dan kran air yang sudah tidak berfungsi maksimal di toilet sebelah selatan pada lantai 2 gedung FUDA.
Sedangkan pada lantai 3, terdapat 2 wastafel rusak di toilet sebelah selatan. Pada toilet sisi utara, terdapat plafon yang jebol dan adanya kamar mandi yang dikunci. Terakhir, pada lantai 4, plafon kamar mandi sisi utara jebol serta debit airnya kecil.
Kamar mandi yang rusak membuat mahasiswa merasa tidak nyaman dalam aktivitas sehari-hari di kampus. Menanggapi hal tersebut, M, salah satu mahasiswa prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam mengatakan bahwa kerusakan kamar mandi kurang mendapat perhatian dari kampus.
“Dari pengamatan saya sejak saya menjadi MABA kamar mandi sebelah utara dan selatan sudah rusak, tapi kenapa sampai saya semester 2 pun masih belum ada tanggapan dan perbaikan dari pihak kampus sendiri,” ungkapnya, saat di wawancarai via online pada Jumat (29\06).
Baca Juga
- Beberapa Kelas Tak Ada LCD, Dekan FUDA: Nanti Kita Atasi
- Mahasiswa Keluhkan Kelayakan Mukena Musala Kampus 1
- Bukan Sarjana Kertas | Rapsodi
Sehubungan dengan itu, Mahmudi selaku Ketua Sarana dan Prasarana (Sarpras) Fakultas FUDA mengatakan bahwa kamar mandi sebelah utara dan selatan dari dulu memang tidak difungsikan karena masih belum ada anggaran dari fakultas.
Mahmudi menambahkan bahwasanya ia sudah menanyakan ke rektorat perihal anggaran untuk kamar mandi yang rusak. Menurut keterangannya, rektorat tidak memasukkan pembenahan kamar mandi yang rusak dalam anggaran periode pertama di tahun 2022 ini. Untuk keterangan lebih lanjut, ia mengarahkan untuk mengklarifikasi secara langsung kepada Dekan FUDA.
“Untuk waktu pengajuan sendiri pun saya tidak berani menjawab. Tanyakan kepada dekan saja soalnya yang menggerakkan pengajuan kepada rektorat itu dekan,” pungkasnya.
LPM Dedikasi mencoba menemui Dekan FUDA, Halil Thahir, untuk meminta keterangannya. Namun, sampai berita ini diterbitkan, ia belum bisa ditemui karena beberapa alasan.
Baca berita menarik lainnya di Dedikasi.id!
Reporter: Gilang, Thoriq
Penulis: Gilang, Lailiyah
Editor: Elyza