Site icon DẽDIKASI.ID

Usai 3 Tahun Redup, UKM Teater Kanda Gelar Pentas Studi

Penampilan Teater Kanda saat membawakan naskah Inayah. (foto: Lela)

Penampilan Teater Kanda saat membawakan naskah Inayah. (foto: Lela)

(DEDIKASI.ID) – Malam yang terang ditemani sebutir lilin yang menyala. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Teater Kanda IAIN Kediri siap memulai aksinya. Tepat pukul 19.00 WIB  bertempat di perpustakaan lama fakultas Syariah IAIN Kediri pada Minggu, 19 Maret 2023. Pagelaran ini dihadiri tidak hanya mahasiswa saja, namun terdapat juga alumni Teater Kanda yang hadir.

Beberapa tahun yang lalu Covid-19 melanda dunia dan membuat teater kanda vakum. Pentas studi yang tidak terlihat dalam tiga tahun terakhir  ini, kembali bersinar dengan mengusung tema “Proses Menuju Kembali. Tujuan diambilnya tema ini untuk merangkul dan menyatukan kembali dulur-dulur (keluarga)  Kanda dan membangun nama Kanda menjadi lebih baik lagi. Acara yang mementaskan  tiga naskah ini memiliki kesamaan yang mengarah kepada perempuan.

“Proses menuju kembali berlatar belakang ketika Teater Kanda tidak mengadakan acara, apalagi waktu Covid. Pentas Studi ini diadakan semampu anggota kami biar ada titik awal kembali dari tidak ada apa-apa jadi ada,” terang Silvi selaku Ketua Umum Teater Kanda.

Baca tulisan lainnya

Niamul Fajri selaku sutradara mengatakan bahwa  hal ini dilatar belakangi oleh dominannya anggota Teater Kanda adalah perempuan, dan juga bertepatan dengan hari Perempuan Sedunia. Tiga naskah tersebut berjudul Perempuan di Titik Nol karya Nawal El-Saadawi, Inayah karya Cah Kanda, serta Balada Sumarah karya Tentrem Lestari.

“Karena kebetulan banyaknya yang bisa proses dari perempuan, banyak aktor cewek yang ikut berproses pada naskah itu, dan kebetulan kemarin adalah hari Perempuan Sedunia,” Ujar mahasiswa Prodi Studi Agama Agama tersebut.

Seperti hal-Nya pentas pertama yang berjudul Perempuan di Titik Nol Karya Nawal El-Saadawi yang diperankan oleh Fadilah, mengisahkan tentang seorang Perempuan bernama Firdaus yang telah dilecehkan keluarganya sendiri. Serta selalu menerima perlakuan buruk dari beberapa pria, sehingga ia lebih memilih menjadi seorang pelacur daripada menjadi orang munafik.

Prasasti salah satu peserta mengungkapkan rasa kagum ketika menyaksikan penampilan tersebut.

“Seru sih, karena ini acara pertama yang saya kunjungi. Dari segi pementasan sudah oke baik dari yang menampilkan dan segi panggung,” ujar Prasasti saat ditanya oleh tim Dedikasi.

Totalitas dalam memainkan peran yang dilakukan oleh para pemain, menghipnotis kagum para penonton dalam memahami pesan dalam setiap penampilan yang ditunjukkan.

Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!

Repoter : Lela

Penulis : Lela, Gilang

Editor : Shinta

Exit mobile version