DEDIKASI.ID – Angkutan umum menjadi salah satu pilihan utama masyarakat Kediri ketika bepergian. Angkutan umum dibedakan menjadi dua yakni dalam kota/kabupaten dan luar. Adanya wabah covid-19 berdampak bagi kendaraan umum tersebut. Termasuk Dariyono, sopir angkutan umum yang kini harus bertahan dengan menjaga warung dan tambal ban.
Dariyono mengemudikan angkutan umum yang beroperasi di Terminal Kresek, Tempurejo, Pesantren. Ia mengaku terjadi penurunan signifikan dalam jumlah penumpang. Menurutnya, terdapat dua hal yang memicu terjadinya hal tersebut, yang pertama karena efek pandemi yang berkepanjangan dan pergeseran tren penggunaan transportasi jasa online.
“Penumpang pada masa saat ini mengalami penurunan yang cukup drastis,” ujar Dariyono saat ditemui di terminal yang tampak lengang (24/10/21).
Pria berusia 51 tahun tersebut tidak menjadikan pandemi menjadi perkara dan berpindahnya penumpang ke online sebagai alasan untuk berhenti. Ia tetap melanjutkan profesinya yang telah ia geluti selama 5 tahun walaupun dengan usaha sampingan.
Pernah beberapa waktu, operasi kendaraan umum diberhentikan karena adanya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Itu membuat ia tidak mampu mendapatkan uang yang cukup bahkan untuk membuat membeli bensin pun tak ada.
Meski penurunan pendapatan yang dialami oleh Dariyono dan para sopir angkutan umum lainnya, tidak patah arah, ia dan teman-teman sepekerjaan berharap masyarakat kembali menggunakan angkutan umum untuk bepergian dan keadaan kembali normal.
“Saya berharap masyarakat menggunakan kembali angkutan umum sebagai alat transportasi meraka dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Dariyono saat membenahi ban bocor di terminal.
Baca juga artikel terkait Features atau tulisan menarik lain di dedikasi.id
(dedikasi.id – Features)
Reporter: Kelompok 5 (Ferlina, Iza, Izzadin, Tasya, Mala, Nisa)
Penulis: Kelompok 5 (Ferlina, Iza, Izzadin, Tasya, Mala, Nisa)
Editor: Eko