dedikasi.id – Jumat (9/4/2021) sore, komunitas yang digawangi Ari Hakim, Cangkir, mengadakan acara bersama anak-anak warga Lebak Tumpang. Anak-anak diajak naik ke bukit mengenal alam, menanam pohon dan belajar bahasa Inggris. Rangkaian acara tersebut adalah bentuk refleksi hari buku anak sedunia.
Selain refleksi hari buku, Ari mengatakan jika agenda yang dilakukannya sudah rutin dilaksanakan tiap hari Jumat sore. Ia berkoordinasi dengan pihak pemerintah setempat dan sudah berjalan semenjak satu bulan yang lalu.
Pria asal Kampung Inggris Pare itu pun mengatakan jika komunitas berjargon “bara perjuangan adalah komunitas berbasis desa” itu, berasal dari lembaga kursus yang dipegangnya. Pengajaran yang diberikan kepada anak-anak berupa bahasa Inggris yang sudah disesuaikan dengan potensi desa.
“Kami mengenalkan bahasa, membangkitkan lagi semangat belajar dan mengenalkan lingkungan alam tersebut kepada anak-anak. Semuanya bahasa Inggris dan disesuaikan dengan potensi desa. Bahasa inggrisnya tematik, jadi kita ajarkan bahasa Inggris, pendidikan alam, lingkungan dan bercerita untuk merangsang semangat anak dan hadiahnya juga buku agar gemar membaca.”
Salah satu alasan lain Cangkir hadir di desa-desa saat pandemi yakni sebagai bentuk kepedulian kepada anak-anak kecil di desa-desa yang banyak dari mereka masih mengalami kesulitan menjalani sekolah daring.
“Kegiatan Cangkir tidak hanya di Lebak Tumpang saja, namun juga di berbagai daerah. Kami juga mengadakan acara di daerah Plosolor, Kawedusan, Jambu, Bendo bahkan Jombang,” ungkapnya.
Harapan Ari atas terselenggaranya kegiatan Cangkir adalah anak bisa mengenal alam dan mau merawatnya. Menurutnya, anak harus dibekali ilmu pengeahuan terkait alam khusunya cinta alam sejak dini karena merupakan salah satu gerakan alternatif dan pencegahan terhadap kerusakan ekosistem dan lingkungan.
Edi lukito, Ketua RT.24/RW.05, Kel. Pojok, Kec. Mojoroto menjelaskan jika kegiatan Cangkir dan anak-anak di daerahnya sudah dikoordinasikan bersama. Menurutnya, semua pihak desa mendukung, baik perangkat desa, orang tua serta anak-anak semua terlihat antusias.
“Semua antusias termasuk orang tua dan anak-anak. Harapannya (kegiatan ini -pen) terus berlangsung supaya anak bisa pandai bagi nusa dan bangsa,” tuturnya.
Zakka, salah satu relawan dan juga tutor dari kampung inggris mengaku sudah rutin mengikuti Cangkir baik di Lebak Tumpang dan di daerah lain. Ia menjelaskan kebanyakan relawan berasal dari pengajar lembaga kursus milik Ari Hakim, namun juga ada beberapa yang berasal dari pengajar lembaga lain.
“Kebanyakan pengajar atau anak kursusan yang ikut kegiatan ini. Namun jika ada orang luar juga tidak apa-apa, silakan bergabung,” ujar pria asal Semarang tersebut.
Baca juga artikel terkait Berita atau tulisan menarik lain di dedikasi.id
Reporter: Ahmad Eko Hadi
Penulis: Ahmad Eko Hadi
Editor: M. Firnas H