Site icon DẽDIKASI.ID

Budaya Kampus dalam Drama Teatrikal Teater Kanda

Anak Teater Kanda sedang mementaskan drama.

Anak Teater Kanda sedang mementaskan drama. (Foto: Dedikasi)

(DEDIKASI.ID) – Drama ini dilakukan di depan halaman gedung Pascasarjana IAIN Kediri sekaligus menutup acara Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) 2022. Dialog-dialog dalam tampilan berisi kritikan tersirat terhadap budaya kampus dan kebijakannya.

“Wah Karier aku dalam dunia politik kampus semakin meroket nih, dengan diikutsertakan dalam kader progresif dan terbaik,” sontak awal kemunculan pemeran utama dalam Inaugurasi Demo UKM Teater Kanda pada, Kamis (25/08).

Tiga pemeran tampil menggunakan jas duduk di kursi panggung sebagai mahasiswa yang sedang berbincang-bincang. Celetuk satu sama lain tersisipi kalimat-kalimat umum tentang seleksi untuk masuk dalam birokrasi kampus.

“Kesetiaan merupakan harga yang sangat mahal dan tak bisa diobral, seperti itulah pidato ketua Partai Dongbret Maknyus. Oleh karena itu, seleksi kali ini untuk memilih kader yang pantas untuk menduduki kursi Dewan Eksekutif Mahasiswa dari fraksi Partai Dongbret Maknyus untuk pemilihan di kampus,” ungkap Bima selaku pemeran utama dalam penampilan tersebut.

Niamul Fazri selaku penulis, menuturkan bahwa naskah tersebut berawal dari cerpen yang ia tulis. Ia menambahkan bahwa cerita yang diambil bersifat realis, yakni cerita yang bersifat nyata yang terjadi saat ini.

“Awal mula naskah tersebut berasal dari cerpen yang pernah saya tulis,” tuturnya.

Baca juga

Dalam persiapan penampilan, Fazri mengatakan jika ia menggarap naskah tersebut selama seminggu lamanya. Untuk menyukseskan teater ini dibutuhkan latihan ekstra setiap harinya.

Ahmad Eko Hadi selaku panitia penanggung jawab penampilan UKM/UKK sangat mengapresiasi setiap penampilan yang ditunjukkan. Menurutnya dalam penampilan UKM Teater Kanda sangat berkesan, karena mampu memasukkan unsur kritik dalam birokrasi kampus.
“Penampilannya bagus, mampu menampilkan seni musik, drama, dan puisi dalam satu pentas. Terkait isi pentas yang kalau dilihat itu sebagai kritik, itu hak setiap mahasiswa untuk menyampaikan kritik kepada birokrasi atau siapapun lewat media apapun,” pungkasnya.

Selain unsur seni dan artistik penampilan drama tersebut juga memberikan pesan-pesan yang mampu disampaikan kepada para penonton. Dalam sesi akhir ditutup dengan balutan musikalisasi puisi.

Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!

Reporter : Riyadus

Penulis : Riyadus

Editor : Maulana

Exit mobile version