Site icon DẽDIKASI.ID

Sulap Styrofoam Jadi Lukisan 3 Dimensi, Basuki Banjir Pesanan

DEDIKASI.ID – Pandemi yang berlangsung selama kurang lebih 2 tahun telah membuat berbagai perubahan dalam aspek kehidupan, salah satunya dalam bidang pekerjaan. Tak sedikit para seniman yang terdampak akibat pandemi, seperti yang dialami oleh Basuki, seorang seniman styrofoam sekaligus Ketua RT.

Basuki merupakan seniman generasi lama karena menggeluti profesinya rentang tahun 1989 sampai sekarang. Ia menceritakan awal karirnya karena memang menyukai bidang seni.

Kini karya styrofoam-nya telah dikenal banyak orang sebab ia kerap mengikuti pameran karya seni. Karya yang ia tampilkan memikat dan akhirnya dipesan banyak orang. Para pemesan styrofoam-nya rata-rata berasal dari berbagai daerah eks karesidenan Kediri, seperti Tulungagung, Trenggalek, Nganjuk, dan Blitar.

Dalam pemesanan, ia masih menggunakan via telepon seluler untuk berkomunikasi dengan pelanggannya atau pembeli dapat datang ke rumah. Ia menyadari belum menguasai sistem penjualan online layaknya jual beli lewat media sosial.

Harga yang ia patok untuk karya styrofoam-nya bervariasi, tergantung ukuran dan kesulitan serta bahan yang digunakan. Selain styrofoam, ia juga menggunakan bahan lain seperti gypsum dan tumbuhan.

“Sebagai contoh, untuk pesanan dekorasi dengan ukuran 3m x 4m biasa dipatok harga sekitar Rp. 6 juta,” ungkap Basuki.

Lebih lanjut, jika pelanggan belum mempunyai gambaran dekorasi, Basuki juga menerima jasa desain dengan biaya Rp. 3 juta. Harga itu pun tak pasti, tergantung kerumitan permintaan dari pemesan karena sistem pembuatannya yang masih manual.

Ketika ditanya soal pengeluaran dan keuntungan, ia belum memperkirakan karena punya perhitungan sendiri. Yang jelas, untuk pengeluaran pembelian, bahan kurang lebih sekitar Rp. 1,5 juta. Estimasi lamanya pengerjaan bisa sampai 1 minggu karena pengerjaan dilakukannya sendiri.

Ketika membeli bahan dan mengantarkan karya yang sudah siap kirim, ia angkut menggunakan mobil bak terbuka.

Pada masa pandemi, pesanan styrofoam-nya cenderung sepi, sehingga ia beralih ke pengerjaan bentuk-bentuk seni lainnya.

“Biasanya saya mengerjakan taman, melukis. Untuk sekarang saya sedang mengerjakan gentong viber untuk vas bunga, pemesan dari Nganjuk, Blitar, Kediri,” ujar Basuki.

Pada akhirnya, ia berharap agar anak cucu generasi penerus bangsa menyukai seni dan tertarik untuk berprofesi sebagai seniman. Ia juga berharap semoga pandemi segera berakhir agar ekonomi berjalan normal seperti biasanya.

Baca juga artikel terkait Berita atau tulisan menarik lain di dedikasi.id

(dedikasi.id – Berita)

Reporter: Liya, Thaariq
Penulis : Dewo, Devas
Editor: Eko, Firnas

Exit mobile version