dedikasi.id – Dalam rangka Dies Maulidiyah (DM) yang ke-23, Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kerohanian IAIN Kediri mengadakan Festival Sholawat Al-Banjari (Fesban) U-19 tahun se-Jawa Timur dan juga Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ). Acara tersebut diadakan Sabtu pagi dini hari, 5 Juni 2021, di MTs Ma’arif NU Insan Cendekia, Pagot, Blabak, Kota Kediri.
Tema yang diambil yaitu “Rekatkan Silaturahmi dengan Ayat Suci dan Sholawat Nabi”. Afnan Alwi selaku ketua panitia menyampaikan bahwa tema ini diambil karena masih dalam suasana bulan Syawal yang identik dengan saling memaafkan.
“Karena ini masih di suasana syawal yaitu lebaran jadinya lebih memperkuat silaturahmi,” ujarnya.
Peserta Fesban yang terdaftar sebanyak 19 peserta sementara untuk lomba MTQ terdiri dari 14 peserta yang berasal dari berbagai wilayah di Jawa Timur seperti Nganjuk, Surabaya, Lamongan, Jombang meski memang wilayah Kediri masih mendominasi.
Seluruh lomba dilaksanakan secara virtual oleh seluruh peserta, namun yang membedakannya adalah dari ketentuan dan penjuriannya. Pengiriman semua lomba video dilakukan dengan mengirimkan link video ke google drive yang disediakan oleh panitia. Selanjutnya, penjurian Fesban disiarkan langsung lewat akun YouTube UKM Kerohanian, sedangkan lomba MTQ tidak disiarkan secara langsung.
Fesban sendiri memiliki beberapa kriteria seperti pada usia peserta yang kurang dari 19 tahun per 5 juni 2021 (usia maksimal 18 tahun 11 bulan 29 hari), durasi video minimal 6 menit dan maksimal 7 menit, serta membawakan satu lagu dengan ketentuan wajib ibtidal dan lagu sholawat berbahasa Arab. Setiap lagu pun harus ada irama dasar banjari dan sebelum tampil wajib menyetorkan naskah lagu beserta ibtidal. Alat yang digunakan adalah murni 4 terbang dan 1 bas.
Selain itu, jumlah personil setiap grup harus terdiri dari 10 orang dimana setiap personil wajib menyetorkan foto, kartu pelajar dan atau identitas yang lain. Setiap personil grup hanya diperkenankan satu kali tampil atau tidak terdaftar dalam grup lain. Kuota maksimal dari Fesban ini adalah 50 grup dan biaya pendaftaran Rp. 50.000.
Untuk lomba MTQ, panitia membuka kuota sebanyak 30 peserta dengan biaya pendaftaran sebesar Rp. 20.000. Peserta membawakan minimal 3 lagu dimulai dari lagu bayati dengan durasi video minimal 6 menit dan maksimal 7 menit serta diberi kebebasan untuk membawakan maqro’ yang dibacakan. Karya yang ditampilkan pun harus merupakan yang terbaru, belum pernah dipublikasikan, tidak mengandung unsur sara, dan masing-masing peserta hanya boleh mengirimkan satu karya. Selain itu, peserta juga disarankan membaca surah yang akan dibawakan.
Taufik, Ketua Umum UKM Kerohanian menyebutkan bahwa sebenarnya DM UKM Kerohanian adalah tanggal 17 April dan festival ini menjadi rangkaian acara dari DM tersebut.
“Diesnya iku sebenere tgl 17 April, dan pada 17 April lalu iku ada bukber dengan alumni. Serangkaian dari DM juga, untuk persiapan kegiatan hari ini tentunya pertama pembentukan panpel, menyusun konsep, mencari sponsorship, mencari peserta, dan lain-lain begitu,” jelas Taufik.
Memasuki usia yang ke-23 tahun, Taufik berharap UKM Kerohanian akan semakin jaya dan acara semacam ini bisa terus dilaksanakan.
“Untuk harapannya semoga UKM Kerohanian semakin jaya, mengudara, dan barokah. Juga semoga acara seperti ini bisa terus dilaksanakan selain sebagai wadah untuk pelaku seni religi dapat semakin berkarya, juga untuk ajang silaturahmi antar keluarga ukm kerohanian dan organisasi lain juga,” tutupnya.
Baca juga artikel menarik terkait Berita lainnya di dedikasi.id
Penulis: Aslam
Editor: Firnas