Site icon DẽDIKASI.ID

Aksi Kamisan Kediri Gelar Aksi Tutup Mulut dalam Memperingati 25 Tahun Reformasi

Tampak suasana aksi saat sore hari. (Foto: Dedikasi)

Tampak suasana aksi saat sore hari. (Foto: Dedikasi)

(DEDIKASI.ID) – Saat matahari mulai tenggelam, para pemuda kamisan berkumpul membela kebenaran. Tepatnya pada Kamis (25/05) di depan Monumen Kediri-Syu (PETA) Kediri. Mereka berdiri tegak sembari menutup mulut serta membawa gambar lima pelaku pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) berat.

Aksi yang dihadiri belasan orang ini termasuk rasa solidaritas terhadap korban yang tidak mendapat keadilan. Salah satu pemuda yang kerap dipanggil Chomsky tersebut, menyampaikan bahwa kasus pelanggaran HAM berat hingga kini belum terselesaikan.

Kegitan ini digagas untuk merawat ingatan 25 tahun reformasi tentang kasus pelangaran HAM, sampai saat ini belum terselesaikan,” kata Chomsky Da Desmond.

Salah satu pemuda aksi. (Foto: Dedikasi)

Baca tulisan lainnya

Reformasi hanya sebatas sejarah tinta hitam yang terbelah dalam lembaran waktu ketika tragedi 1998 berlangsung. Berbagai macam kejahatan kemanusiaan menghiasi negeri kita. Mulai dari pembunuhan, penghilangan orang, pemerkosan serta penembakan.

Luther salah satu orator yang ikut dalam barisan aksi tersebut mengatakan bahwa para pejuang HAM di bunuh karena memperjuangkan hak-hak masyarakat bawah.

Mereka dibunuh, oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab karena meraka menyurakan kebenaraan,” kata Luther Hunter saat melakukan orasi.

Aksi tersebut dilaksanakan untuk mengingatkan pemerintah jika kasus HAM hingga saat ini belum selesai. Sebagai rasa solidaritas, aksi ini akan terus diperingati hingga keadilan terbit menjemput kebenaran. Suasana hari mulai gelap, para pemuda aksi meninggalkan barisan dengan khidmat.

Baca tulisan menarik lainnya di Dedikasi.id!

Reporter : Maulana

Penulis : Gilang

Editor : Riyadus

Exit mobile version